Sayap… ketika saya mendengar kata ini, saya langsung teringat pada quote dari Charlie Chaplin yang pernah saya lihat di timeline seorang teman.
“seni, sebelum memasangkan sayapnya, akan terlebih dahulu mematahkan kakimu.” -- Charlie Chaplin.
Ketika membaca itu, saya langsung mengingat seorang anak
perempuan yang masih ada di rimba amniotik. Rinjani. Saya kerap berpikir
tentang dia. Kira-kira apa yang akan dia pilih sebagai medianya untuk terbang
menggapai hal-hal yang dia impikan. Menggapai bintang yang lebih tinggi. Karena
tentu Rinjani akan memiliki impian yang jauh lebih tinggi daripada penyumbang
kromosom XX dan XY-nya. Tentu Rinjani juga akan memiliki lebih banyak
kesempatan dan memiliki lebih banyak potensi dari keduanya. Si XX dan si XY
ini.
Imajinasi saya kerap berkelana, ke masa yang akan datang, di
mana saya duduk menemani Rinjani menenun sayapnya. Entah dengan media apa yang
dia pilih untuk menenun sayapnya yang cantik. Entah warna apa yang dia gunakan. Entah kapan, bagaimana dan entah dengan cara apa dia
menenun kedua sayapnya itu. Tapi satu hal yang saya tahu pasti, I’ll be her
number one appreciator.
No comments:
Post a Comment