Ketika kamu membaca ini suatu
hari nanti, ingatlah, bahwa hari ini, di usiamu, kamu kembali diperlihatkan
banyak hal, lalu itu memantik beberapa hal untuk kamu pikirkan.
Kamu melihat banyak keluarga.
Kamu melihat banyak ibu. Kamu melihat banyak ayah. Kamu melihat banyak istri.
Kamu melihat banyak suami. Kamu melihat banyak anak. Kamu melihat banyak
saudara.
Kamu melihat rumah. Kokoh, tegak,
kuat, bolong, retak, reyot, ditopang.
Kamu melihat mereka. Datang,
singgah, pergi, berganti.
Kamu melihat upaya, luka, kasih, siklus,
pasang dan surut.
Sayang, kamu melihat bahwa sisi
pasti selalu tak satu. Kamu pun melihat bahwa jalan menuju tujuan tak selalu
satu. Kamu lihat mereka bercabang dan melahirkan banyak cara. Oleh karena itu,
objektifitas, lapang, sabar, tekun, teliti, peka dan empati bukanlah hal yang
bisa kamu pelajari dalam beberapa kedipan mata. Beberapa menit, beberapa jam,
beberapa hari, beberapa pekan, beberapa bulan, beberapa tahun.
Jadi, berserahlah.
Kamu telah melihat kuasaNya ada
di mana-mana, dan betapa tak ada yang luput dari genggaman jemariNya. Tak
pernah ada yang terlalu kecil, terlalu besar, terlalu cepat atau terlalu lambat
untukNya. Karena itu, berserahlah, Isti Bani.
Berserahlah, karena kamu sudah
melihat bahwa hanya dengan berupaya dan berkeras hati tak cukup jadi
kendaraanmu menuju hal yang kamu angankan. Berserahlah karena kamu kini tahu bahwa jalannya tak melulu satu.
Berserahlah karena kamu tahu,
bahwa itu pernah mengantarkanmu pada hal-hal yang tak pernah kamu bayangkan
sebelumnya, namun ternyata memperlihatkan begitu banyak sisi lain. Ternyata
mengantarmu untuk terus belajar dan kembali memaknai hal-hal.
Berserahlah, karena kini kamu
tahu bahwa akal dan hatimu tak akan sanggup untuk merangkum semua yang kamu
temu, lihat, pikir dan rasa. Oleh karena itu kamu membutuhkan tuntunanNya dan
cahayaNya untuk berjalan. Entah di keramaian atau pun dalam sunyi.
Berserahlah karena kamu tahu bahwa
hanya dengan kasih sayang dan ampunanNya sajalah, kamu akan dilingkupi dengan
ketenangan karena bisa berkumpul dengan orang-orang baik hati yang kamu kasihi di
tempat yang baik kelak.
Berserahlah karena kamu tahu
bahwa Dia pengasih, sehingga menciptakanmu sebagai perempuan dengan selera
humor yang sangat receh, lengkap dengan satu paket manusia-manusia baik hati
yang akan selalu menghina humormu namun akan tetap tertawa denganmu dan menyayangimu
karena kasih sayangNya.
Berserahlah, karena kamu tahu
bahwa tidak ada cara lain. Berserahlah, karena kamu tahu bahwa nikmat yang
telah diberikanNya melimpah ruah membanjiri hidupmu. Berserahlah, karena kamu
tahu bahwa cinta kasihNya tidak akan keliru dalam mengantarkanmu menuju yang
paling baik. Berserahlah, karena kasih sayangNya akan menopangmu untuk
bertahan. Berserahlah, karena cahayaNya akan melindungimu dan melingkupimu selalu.
Tertanda,
Dirimu ketika berusia 24 tahun 2
bulan dan kini mulai rindu wangi dan rasa kafein.
p.s: dibuat di antara tik tik tik bunyi hujan di atas genting dan di
atas enyoy.
p.s.s: dibuat dengan latar Ahmad Al Shalabi mengaji Ar-Rahman.
p.s.s.s: dibuat sambil beberapa kali menatap si kelinci LED yang
menerangi gua tempat tinggal monster alam bawah sadar.
p.s.s.s.s: terimakasih karena sejak awal saya didengarkan, sejak
polanya begitu berantakan hingga kini mulai terlihat harmoni seperti jaring ibu
laba-laba di tembok keraton putih~ sesuatu~ sesuatu~
p.s.s.s.s.s: menuju isti bani selalu sehat dan eling-eling umat 2016.