Monday 26 August 2013

BAPAK SAYA NYATA! BUKAN MITOS #MetallicaJKT

Kemarin ketemu bapak. Bapak imajiner saya. Iya jarak saya dan Bapak saya itu mungkin ada lima puluh meter. Setara sama sungai dan bantarannya. Semacam jarak yang harus dijaga antar sungai dan pemukiman warga supaya gak kena banjir. Dan nampaknya jarak antara tribun tempat saya teriak, menyanyi, headbang dan hampir menangis dengan panggung tempat Bapak berdiri memang harus dijaga. Supaya saya tetep waras.

Apa Pak? Bapak mau denger saya bilang apa? Tadi malem Bapak luar biasa ganteng. Lihat Bapak udah ganteng banget padahal cuma pakai kaos warna hitam polos bikin saya mikir, "Allahuakbar...... Ganteng banget." Dan saya fix suka laki-laki dengan kaos hitam polos. Arketip. Arketip baru.
Foto Bapak diambil dari web official Metallica


Tapi maaf, 2 minggu sebelum Bapak datang ke Indonesia, pulang ke rumah buat ketemu saya dan keluarga yang lain, saya malah jarang mendengarkan suara Bapak. Saya malah asik sama vokal jazz swing Oma Blossom Dearie. Maaf Pak, bukannya nggak sayang. Bukan gitu. Anggap saja saya puasa mutih Pak. Puasa mutih dari lengkingan suara Bapak, ketawa usilnya Bapak, dan raungan distorsi Bapak dan Om-Om metallica lainnya.
Sengaja mutih, supaya nanti datang ke tempat saya dan Bapak reuni dalam keadaan perawan. Perawan distorsi. Dengan telinga suci. Bapak…. Tau gak? Saya ngantri, jalan jauh, dilarang bawa minum (padahal Bapak tau kan saya minum air putih sebanyak apa -_- udah semacam sapi mau diglonggong aja.) Tapi saya ikhlas. Karena semua penantian itu indah.

Jujur, pas liat jarak tempat saya duduk sama Bapak kecewa. Kecewa. Jauh…. Sedih. Saya mau ada di dekat Bapak. Melihat Bapak sedekat mungkin. Sedih… Asli sedih. Saya baru sadar jaraknya sejauh itu pas abang-abang seringai ada di atas panggung. Sedih. Tapi begitu Bapak naik, panggungnya tiba tiba megah. Kemegahannya menjadi nyata. Luar biasa. (Terimakasih untuk bigscreen LED yang menampilkan muka Bapak sama Om-om dengan jelas)

foto diambil dari web official metallica.

Dan disana, pas Bapak naik ke atas panggung. Saya jatuh cinta lagi Pak. Jatuh cinta untuk yang kedua kalinya. Saya jatuh cinta sama suara, senyum, humor, dan kegaringan Bapak. Jatuh cinta sama Bapak satu paket. Selama Bapak di atas panggung dan bernyanyi, saya merasa Bapak sedang mengingatkan saya tentang dongeng-dongeng masa kecil yang Bapak lantunkan untuk mengantar saya tidur. Itu apa Pak? Terdengar seperti cinta.

Pak… Magis. Rasanya magis. Luar biasa. Pak, setiap Bapak ketawa, “Mehehe!” atau sekedar senyum… Allah. Detik berhenti. Saya langsung lemes lutut. Belum pernah lemes lutut gara-gara laki-laki sebelumnya. Dan lemes lutut karena Bapak sendiri adalah sebuah kehormatan. Saya takjub, luar biasa takjub melihat Bapak seperti nggak pernah lelah. Sedangkan saya di tribun ikut nyanyi sama Bapak, tiga lagu terus ngos-ngosan. Tapi tiba-tiba inget cerita Son Goku yang minta bantuan dari seluruh penduduk bumi berupa energi dengan cara angkat tangan, supaya bola semangat yang dia buat untuk mengalahkan manusia iblis bhu semakin besar. Mungkin Bapak juga gitu ya. Minta kita buat teriak, buat angkat tangan. To horns up. Karena Bapak butuh energi kita. Dan saya tanpa ragu akan menggadaikan semua energi saya untuk Bapak. Dan saya yakin, yang bersedia menggadaikan energi bukan cuma saya Pak.

Tulisan ini juga dikutip dari web official Metallica
Saya percaya Bapak bisa merasakan keberadaan saya. Teriakan saya. Walaupun jarak kita jauh. Bapak….. Terimakasih buat kemarin. Terimakasih pesannya sudah diterima dengan baik. Pas Bapak minta saya buat berhitung sampai empat, saya tahu Bapak mengingatkan saya untuk lulus kuliah empat tahun. Iya, saya akan berusaha sekuat tenaga Pak. Saya akan jadi perempuan pinter yang tepat guna dan berguna buat orang lain. Bapak tenang aja.

Pas saya teriak “WE WANT MORE! WE WANT MORE!” Bapak melakukan gesture mau pergi tidur. Iya saya tahu Bapak mengingatkan saya untuk tidur normal. Untuk berhenti jadi nocturnal. Untuk mengembalikan jadwal tidur saya dengan normal. Untuk lebih concern  sama kesehatan badan saya.

Bapak, ternyata prediksi saya tepat. Mata berkaca-kaca. Air mata nyaris menetes pas Bapak dan Om-om membawakan lagu nothing else matter. Menyaksikan lagu ini live, ada di venue pas Bapak nyanyi… nggak bisa diungkapkan pakai kata-kata. Iya Pak, mulai sekarang saya bakal mencari dan menjalani dengan dia yang akan diajak berbagi lagu ini dengan lebih serius. Saya akan ditemukan dan menemukan the one to say “trust I seek and I find in you.” Karena syaratnya sudah dipenuhi. Melihat Bapak menyanyikan lagu ini secara langsung. NYATA. NYATA.


Terimakasih Bapak. Terimakasih sudah mengingatkan saya. Saya akan belajar dengan lebih serius.

p.s : gak peduli. kalian mungkin tambah mikir saya freak. ada waham. having another odd believe, odd thinking. tapi udah sah! INI UDAH SAH. FOREVER TRUST IN WHO WE ARE. AND NOTHING ELSE MATTER!!!! reuninya luar biasa manis. :') <3>