Saturday 26 April 2014

Day 9. Dikejar Due Date

Akhir-akhir ini saya sedang sering berlari. Berlari dikejar tenggat waktu untuk mengumpulkan laporan PLA (Program Latihan Akademik) alias magang yang telah saya jalani selama 8 pekan di Lembaga Pemasyarakatan Anak Klas III Bandung. Saya menjalani proses magang karena itu adalah sebuah kewajiban dari jurusan saya tercinta. Psikologi UPI. Hiks 4 sks bro. kemudian sekarang saya sudah memasuki bulan ke tiga dari semester 8, dan saya belum menyentuh skripsi saya sama sekali karena perkara ini. Well…. Mungkin seharusnya saya bisa mengerjakan keduanya sekaligus. Tapi apa mau dikata… ternyata saya tidak ingin mengerjakan keduanya sekaligus.

Dan di sini, sekarang… Saya ingin membuat sebuah pengakuan. Sesungguhnya, lari dikejar due date alias tenggat waktu ini sangat… hm. Saya kesulitan menemukan kata yang tepat. Sangat apa yah. Sangat menegangkan? Er. Aneh juga. Sangat menyenangkan? Boro-boro. Tapi… mungkin kombinasi keduanya. Saya suka berlari dikejar due date karena ternyata.. itu memacu adrenaline saya.

Kasian amat yah. Memacu adrenaline dengan cara seperti ini. Seharusnya saya melakukan aktivitas fisik yang nyata. Mungkin panjat tebing, melakukan bungee jumping atau jatuh cinta. Kan itu nyata yah memacu adrenaline. Daripada berlari dikejar due dateBut seriously, ketika dikejar due date, saya pikir… banyak hal yang awalnya tidak terpikirkan oleh saya akhirnya keluar dari lapisan cerebral cortex. Bahaha. Tuh kan. Lihat. Saya menulis ini lagi-lagi di antara due date bimbingan laporan dengan Ibu Jannah besok pagi pukul 10 dan saya malah menjalani komitmen saya dengan Hani. Menjalani komitmen perkara 30 hari menulis ini, sambil mengingat detail-detail kecil dari pelajaran yang saya terima di kelas… neurologi. (kalau nggak salah inget neurologi. Yah, kalau bukan neurologi mungkin kelas biopsikologi. Hm. Sesuatu pokoknya)

Nah, karena mengingat detail dari yang saya pelajari di kelas, saya jadi sedikit penasaran… bagaimana bisa otak bekerja dengan lebih cepat dan efisien ketika dikejar due date. Otak kan… penentu pola perilaku manusia yah, pusat penentu kepribadian manusia. (karena penentu kepribadian manusia itu kalau nggak salah ada di bagian otak depan… sampai otak tengah. Namanya itu tenstesefalon? Ah sesuatu tentang itu pokoknya. Jadi kalau dia… bekerja lebih cepat ketika dikejar due date, dalam tekanan, dalam sebuah jeratan.. berarti si otak ini… agaknya eskapis yah. An escape artist. Karena secara ajaib selalu menemukan cara untuk bertahan dan menyelesaikan hal-hal, ketika waktunya hampir habis. Ketika dalam kondisi terdesak.)

Er. Tapi mudah-mudahan, si otak yang ternyata punya simtom-simtom eskapis tadi… tidak banyak mengantarkan saya pada penyesalan karena hal-hal yah. Penyesalan karena terlambat mengakui, atau terlambat melakukan hal-hal. Sebenarnya saya ini sedang membahas apa ya? Duh otak. Berlari dikejar due date. Semacam kejar daku kau kutangkap. Norak. Tapi suka. Eits.. bahahahaha.


Sampai jumpa lagi besok. See you when I see you.

No comments:

Post a Comment