Thursday 17 April 2014

Day 2. Gambar dalam Kotak yang Orang Bilang Melambatkan Imajinasi

Halo, kembali lagi bersama isti bani dan due date full draft laporan PLA yang diminta Bu Jannah hari senin tanggal 21 April. Full draft. Sekarang hari kamis dan besok itu gosipnya long weekend. Like it ever exist azzzz. Just like yesterday, I’m writing this in the middle of writing that PLA thing with the tv’s on as a backsound. Dari suaranya mungkin… ibu saya sedang menonton sinetron sesuatu. Ah, sinetron. Saya pernah bilang sama ibu kalau menonton sinetron  berdampak… kotak emosi rusak. Tapi, hm. Yasudahlah… Ibu yang menonton sinetron malah mengingatkan saya pada topik hari ini. Tv show.

Saya bukan tipe yang suka berlama-lama di depan televisi. Menurut saya ada hal lain yang lebih menyenangkan untuk dijadikan distraksi atau untuk mengisi waktu yang kelewat luang. Misalnya menanam pohon, membaca buku atau makan jeruk. Atau makan jeruk sambil baca buku. Atau baca buku tentang gadis jeruk sambil makan jeruk. Ah by the way, cerita gadis jeruk.. plotnya lama dan membosankan. Atau itu memang gaya si penulis? Novel dia sebelumnya juga gitu, terlalu lama. Eh. Lagi-lagi nggak fokus. Kembali ke topik awal. Tv show.

Saya jarang menonton tv, tapi ada beberapa acara yang menarik perhatian saya. Tentu saja. Seperti manusia pada umumnya. Beberapa acara dari tv local yang menarik perhatian saya mengudara sekitar pukul 12.00 hingga pukul 13.00 wib. Hmmmm… itu nama acaranya.. laptop si unyil dan dunia satwa. Iya, nama programnya 'dunia satwa' kalau saya nggak salah mengingat. The best part of the show, di laptop si unyil, di tiap akhir acara si unyil manggung bersama teman-temannya. Sebuah cover band bernama dekilz. Mereka mengaransemen ulang lagu-lagu popular, dengan aransemen yang sedikit… may I say, melodic punk? Bahahaha kayaknya itu menjelaskan kenapa selalu ada satu anak dengan potongan rambut mohawk warna merah di barisan terdepan panggung. Menunggu Unyil untuk sekedar melakukan lompatan ala rockstar. Tapi sayangnya saya belum pernah menyaksikan unyil melakukan itu. Hm, it would be interesting… really. Ah, saya membayangkan mereka berlatih di garasi milik bapak salah satu personel, garasi yang sudah tidak digunakan. Tinggal tunggu waktu saja unyil sang vokalis cinta lokasi dengan meilan sang keyboardis.

-_- oke, itu sepertinya hanya terjadi di kepala saya saja… dan kita jangan lupa pada fakta bahwa informasi yang disajikan dan saya terima dari acara laptop si unyil atau dunia satwa betulan menarik. Interesting facts. Jalan-jalan ke pabrik pensil warna misalnya, ke pabrik kain, ke tempat penangkaran penyu, ke tambak ikan, kebun binatang, dan lain-lain. woa~ its fascinates me. Dari acara itu, penonton (yang sasarannya anak-anak hm) diajak melihat  bagaimana caranya hal-hal diproduksi, proses dari hal-hal. Ah, saya tidak bisa menyembunyikan senyum, bahkan tawa beberapa detik kalau mengingat bagaimana lucunya muka pegawai-pegawai pabrik diwawancarai unyil atau dolpino... dolpino si lumba-lumba yang entah jantan atau betina. Yang pasti, kadang-kadang logat dolpino itu logat tegal. Hm. Terus saya malah jadi ingin bertanya, darimana asal logat tegal dolpino? Tegal deket laut?


Okay. See you later. See you tomorrow. And the day after tomorrow.

yours,
peri robusta.

No comments:

Post a Comment