Halo, kembali lagi bersama isti bani dan due date full draft
laporan PLA yang diminta Bu Jannah hari senin tanggal 21 April. Full draft. Sekarang hari kamis dan besok itu gosipnya long weekend. Like it ever exist azzzz. Just like yesterday, I’m writing this in the
middle of writing that PLA thing with the tv’s on as a backsound. Dari suaranya
mungkin… ibu saya sedang menonton sinetron sesuatu. Ah, sinetron. Saya pernah
bilang sama ibu kalau menonton sinetron
berdampak… kotak emosi rusak. Tapi, hm. Yasudahlah… Ibu yang menonton sinetron malah mengingatkan saya pada topik hari ini. Tv show.
Saya bukan tipe yang suka berlama-lama di depan televisi. Menurut
saya ada hal lain yang lebih menyenangkan untuk dijadikan distraksi atau untuk
mengisi waktu yang kelewat luang. Misalnya menanam pohon, membaca buku atau
makan jeruk. Atau makan jeruk sambil baca buku. Atau baca buku tentang gadis
jeruk sambil makan jeruk. Ah by the way, cerita gadis jeruk.. plotnya lama
dan membosankan. Atau itu memang gaya si penulis? Novel dia sebelumnya juga
gitu, terlalu lama. Eh. Lagi-lagi nggak fokus. Kembali ke topik awal. Tv show.
Saya jarang menonton tv, tapi ada beberapa acara yang
menarik perhatian saya. Tentu saja. Seperti manusia pada umumnya. Beberapa acara
dari tv local yang menarik perhatian saya mengudara sekitar pukul 12.00 hingga
pukul 13.00 wib. Hmmmm… itu nama acaranya.. laptop si unyil dan dunia satwa. Iya, nama programnya 'dunia satwa' kalau saya nggak salah mengingat. The best part of the show, di laptop si unyil, di tiap akhir
acara si unyil manggung bersama teman-temannya. Sebuah cover band bernama
dekilz. Mereka mengaransemen ulang lagu-lagu popular, dengan aransemen yang sedikit… may I
say, melodic punk? Bahahaha kayaknya itu menjelaskan kenapa selalu ada satu
anak dengan potongan rambut mohawk warna merah di barisan terdepan panggung. Menunggu
Unyil untuk sekedar melakukan lompatan ala rockstar. Tapi sayangnya saya belum
pernah menyaksikan unyil melakukan itu. Hm, it would be interesting… really. Ah,
saya membayangkan mereka berlatih di garasi milik bapak salah satu personel,
garasi yang sudah tidak digunakan. Tinggal tunggu waktu saja unyil sang vokalis
cinta lokasi dengan meilan sang keyboardis.
-_- oke, itu sepertinya hanya terjadi di kepala saya saja… dan kita jangan lupa pada fakta bahwa informasi yang disajikan dan saya terima dari acara laptop si unyil atau
dunia satwa betulan menarik. Interesting facts. Jalan-jalan ke pabrik pensil
warna misalnya, ke pabrik kain, ke tempat penangkaran penyu, ke tambak ikan,
kebun binatang, dan lain-lain. woa~ its fascinates me. Dari acara itu, penonton
(yang sasarannya anak-anak hm) diajak melihat bagaimana caranya hal-hal diproduksi, proses dari hal-hal. Ah, saya
tidak bisa menyembunyikan senyum, bahkan tawa beberapa detik kalau mengingat bagaimana
lucunya muka pegawai-pegawai pabrik diwawancarai unyil atau dolpino... dolpino
si lumba-lumba yang entah jantan atau betina. Yang pasti, kadang-kadang logat
dolpino itu logat tegal. Hm. Terus saya malah jadi ingin bertanya, darimana asal logat tegal dolpino? Tegal deket laut?
Okay. See you later. See you tomorrow. And the day after tomorrow.
yours,
peri robusta.
No comments:
Post a Comment