Wednesday, 23 January 2013

Nada - Nada yang Minor

halo. jadi beberapa waktu ini, isti bani nggak menulis. mungkin karena terlalu asik tenggelam di karya orang lain. terpesona pada sureal dan kedalaman yang ditulis orang lain sampai terlalu nyaman, dan hampir lupa untuk merajut sendiri.  dan ini adalah beberapa nada minor yang ditulis di tumblr. di bawah caption lukisan atau foto orang. beberapa kalimat cheesy. ah. ya, sekedar membayangkan itu sebagai ilustrasi yang tepat untuk kalimat-kalimat itu. beberapa terlalu gombal, bahkan sepertinya bukan isti bani yang menulis. mungkin seseorang di dalam sana. *menerawang dangdut* bahahaha. ini saya convert ke sini ya. next time, i'll write you something. soon.

Michelangelo Merisi da Caravaggio - Narcissus (1599)

"Gelap. berusaha untuk melihat apa yang kamu lihat dari saya. Apa yang kamu suka, dan apa yang kamu hindari. Apa yang kamu khawatirkan akan meluap atau meledak dari dalam diri saya. Saya suka berkaca dalam gelap sambil berpikir, kenapa semuanya nampak begitu lucu. Saya membenci hal yang kamu pikir itu indah. Dan secara ironis menganggap semua yang kamu khawatirkan itu sebagai sesuatu yang magis, romantis, indah."



"percakapan diantara kopi, oh bukan, diantara teh hangat. sedikit hujan dan tangan kita sama-sama memegang buku. tapi kita malah berusaha untuk saling membaca. apa yang tertulis di matamu, dan terlintas di kepalamu. aku dengan dongengku, dan kamu dengan sejarahmu. dua hal yang berjalan di setapak masa lalu. berbeda. saling melengkapi namun beririsan tipis. pertemuan ditengah garis dalam jangka waktu sepersekian detik. syahdu dan semesta terasa berhenti berputar pada porosnya. kamu dan aku di hari selasa yang dingin. berbicara sambil saling menatap dasar cangkir. bulu matamu cantik."



"kepadamu aku akan berlabuh, dengan segala peluh pasca semua pengembaraan yang terjadi. disana, disini. di lintang yang sebenarnya aku rajut dengan keraguan. keraguan untuk terus berjalan, atau berhenti. berhenti selamanya, atau berhenti sebentar. aku, kamu, memang hanya memiliki satu tugas : menjalaninya dengan sungguh-sungguh. pelan tapi pasti juga tak apa. tiga puluh kilo meter per jam bersama kamu rasanya.... syahdu. :)"

Milenko Stevanovic

"kenapa kamu susah tidur? apa yang membuat resah, mengapa begitu gelisah? tenang. saya dan kamu akan baik-baik saja di kepala saya. akan selalu baik-baik saja. meski kamu nanti bergeser ke orbit lain dan membenci saya. tapi saya akan berusaha untuk memandang kamu dengan cara yang selalu sama. menjadi tempat kamu pulang."


udah ah, dadah. bentar lagi post deh yang sedikit lebih isti bani.


p.s : .... satu kata yang diawali huruf R. hehe.
p.ss : #nowplaying hollywood nobody - telescope.

Tuesday, 18 December 2012

Interpretasi Dunia dalam Cinta


HAI! apa kabar? Inget gak, tugas filsafat saya soal jatuh cinta yang nilainya C? Nah, ini semacam lanjutannya. Entah nilainya akan apa. Selamat membaca teman-teman :)


Isti Fatimah Nur Asyabani
1002060
Psikofenomenologi
Psikologi A
Rabu, 19 Desember 2012

Interpretasi Dunia dalam Cinta
                Sebelum membuka pembahasan ini, ingin saya tekankan sebelumnya. Menurut saya, cinta itu energi. Sesuatu yang tidak akan mati, hanya berubah pola dan wujudnya. Bersaturasi, menjadi sesuatu yang lain, tapi jika diurai intinya tetap sama. Cinta adalah salah satu pintu kelahiran yang baru selain garba ibunda. Cinta adalah esensi, oleh karena itu dia bisa bertransformasi menjadi berbagai hal. Menjadi manifestasi dari usaha. Dia mutlak, tapi bentuknya tidak selalu sama.
                Lalu bagaimana individu menginterpretasikan dunia dengan kacamata yang mereka sebut jatuh cinta dan patah hati adalah sebuah fenomena yang menarik untuk dibahas dan diperhatikan. Pertama ingin saya tulis sebelum membahasnya dengan lebih lanjut : jatuh cinta dan patah hati adalah sebuah siklus. Seperti hujan.
                Nah, bagaimana rasanya menyadari bahwa kita digerakkan oleh cinta (baik dalam keadaan jatuh cinta ataupun patah hati) merupakan pengalaman personal bagi setiap individu. Bagaimana mereka menerjemahkan dan menghayati partikel tuhan yang ada di objek yang menjadi sasaran dari jatuhnya cinta mereka. Dunia dan gravitasinya diinterpretasikan berbeda oleh tiap individu yang sedang menyadari bahwa pusat dunia bukan dia. Tapi objek yang dia jatuhi cinta. Objek yang menjadi pusat dari semua energi yang dia keluarkan. Jadi, bisa dikatakan bahwa jatuh cinta adalah memfokuskan energi pada objek tersebut. Menjadikannya sebagai gravitasi. Alasan dibalik perlakuan. Alasan dibalik usaha, dan alasan dibalik perilaku. Menjadikannya sebuah tujuan.
                Nah, karena cinta adalah energi, maka sifatnya adalah merdeka. Bebas. Konstan. Tetapi manusia pada dasarnya memang butuh klarifikasi dan pengkotakkan meskipun menolak untuk hidup didalam kotak. Oleh karena itu manusia secara refleks menolak segala sesuatu yang sifatnya abu-abu. Membuat semuanya ada didalam ranah abu-abu sebagai sesuatu yang ambigu, tidak umum, tidak pasti. Dan segala sesuatu yang tidak pasti merupakan salah satu sumber kecemasan karena menimbulkan terlalu banyak spekulasi.
                Kenapa manusia cemas? Karena manusia yang tidak terima mereka memiliki hasrat untuk memiliki dan cemburu. Pada dasarnya segala hasrat tersebut membuat manusia merasa tidak manusiawi dan seperti binatang. Pada akhirnya manusia mengglorifikasikan bahwa semua itu (kecemburuan, iri hati, dll) adalah manifestasi dari dari cinta.
                Kecemburuan yang terjadi, yang dianggap merupakan manifestasi dari cinta, pada akhirnya melahirkan perasaan baru. Yaitu perasaan tidak nyaman, tidak aman. Oleh karena itu manusia berusaha untuk mencari rasa aman dengan cara mengikat objek yang mereka jadikan gravitasi atau pusat energi cinta mereka. Padahal cinta berdiri sendiri, tanpa nafsu, cemburu, dll. Cinta bukan barang, oleh karena itu tidak bisa dikuasai. Dia bergerak bebas.
                Dilain pihak, ketidaknyamanan sebenarnya merupakan alat, atau fase yang memang harus dilalui manusia untuk lebih mengenali diri sendiri. Ketidaknyamanan yang merupakan hasil dari konflik adalah kunci dari kesadaran. Ketika kita makin sadar, mengenai apa yang kita rasakan, apa yang kita pikirkan, apa yang kita jalani, dan apa yang akan atau ingin kita jalani, adalah sebuah kunci. Kunci untuk menjadi pribadi yang sadar. Menjadi pribadi yang mawas diri.
                Oleh karena itu, seperti yang telah saya tulis diatas : Cinta adalah pintu kelahiran manusia yang lain, selain garba ibunda. Karena cinta dan segala proses dan rasa yang terjadi diantaranya membuat kita makin memahami diri sendiri. Diantara konflik tersebut, proses belajar terjadi dengan alami. Dan dari belajar, lahir potensi lain. Cinta adalah pintu kelahiran dari kesadaran, yang memungkinkan untuk menjadi alasan manusia lahir dari garba ibunda. Karena cinta adalah sebuah siklus. Berputar.
                Ketika individu mampu memahami dan menerima semua konflik yang dirasakannya, maka dia akan mampu memahami konflik yang dirasakan orang lain. Ketika mampu memahami, dia akan mampu untuk berempati, dan akhirnya tahu apa yang harus dilakukan untuk menanggulanginya. Menjadi individu yang bisa berguna untuk komunitas sejatinya adalah individu yang baik. Itulah glorifikasi yang diharapkan dari energi cinta. Membangun komunitas yang lebih sadar. Memahami kesadaran yang kolektif, lalu bersama-sama berevolusi. Sebuah revolusi yang tidak dekstruktif.


p.s : ditulis dini hari. dengan backsound death cab for cutie - i will possess your heart.
p.s.s : desember tahun lalu manis sekali. desember tahun ini rasanya sadar :)
p.s.s.s : maaf, bukannya lupa. tapi akhir-akhir ini terlalu sering menghabiskan waktu di galaksi lain.

Friday, 7 September 2012

breath of life


          So, ini seri berikutnya dari #30haripersonalsoundtrack. sambil menulis ini, if these trees could talk - breath of life, ada di kondisi repeat. 
        semesta dan Dia yang ada dibaliknya itu menurut saya Maha humoris dan menyenangkan. disuguhinya kita humor yang ga ada habisnya. kadang humornya pahit dulu, baru lucu. kadang asem dulu, lalu ga bisa berhenti ketawa. kadang langsung lucu, vulgar, blak-blakan. sevulgar humor sule dan styrofoam. -_- #maap.
semesta juga menawarkan kita banyak drama dengan scriptwriter yang ga pernah bosen bikin kita tarik nafas panjang. entah itu tarik nafas panjang setelah menangis, atau malah setelah tertawa terlalu banyak. seperti kata tweet dwi lukita beberapa waktu yang lalu: "Yang ga adil itu, semesta selalu menjadikan kita bahan lelucon. Pas kita mau bales, itu jatohnya jadi 'scenario that will never happen' :)"
        di bumi, bagian belahan bandung, ada dua anak perempuan yang terikat tali tak terlihat. yang satu memancarkan ketenangan, kebijakkan dan ketegasan setara anaknya mahatma gandhi, dan yang satu lagi memancarkan apa? -_- spektrum abu-abu wangi kopi dan batang pohon basah kena air hujan dan bias-bias cenayang.
       aghnia nurisyabani sama isti fatimah nur asyabani lahir ditanggal yang sama, zodiak yang sama, nama belakang yang sama, tapi dari keluarga yang berbeda menjalani cerita yang 180 derajat bedanya.
aghnia nurisyabani baru menikah beberapa hari kemarin.  lalu, beberapa hari yang lalu isti bani baru aja beli tas mbe.
aghnia dianter suami ke kampus, isti bani ngumpulin duit receh berharap jadi sejuta.
aghnia udah jadi istri orang, isti bani masih suka bilang gini sama ibu, "ibu... mau tinggal lagi diperut ibu." ._.
aghnia mungkin udah seduhin kopi buat suaminya. isti bani masih seduh buat diri sendiri.
*hm..............*  straight face dulu sedetik.
aaaaaak. ga kepikiran juga sih nikah :))
benerin dulu itu intimacy issue-nya, isti bani. baru nikah MWHAHAHAHA.

Isti bani alias tunas bangsa, sebagai sesama aquarius yang lahir di tanggal yang sama tentu saja ikut senang buat aghnia. yeaaay~


p.s: selamat aghnia, semogaaaaaaa menjadi keluarga dan pasangan yang berbahagia ngga cuma di bumi, tapi disana juga ya :)
pss: *tsudah, makan dulu tsanah ._.

Monday, 13 August 2012

Ain't My Bitch


Halo, homo sapiens~
Jadi hari ini saya akan menulis lagi untuk #30haripersonalsoundtrack. Nggak sepenuhnya 30 hari berturut-turut juga sebenernya, tapi gak apa-apa lah ya. Yang penting kan niatnya.
Hohoho. This is the real soundtrack of my life.

Lagu ini adalah track pertama dari album Load yang dirilis tahun 1996. Berarti pas album ini dirilis, mungkin saya baru belajar naik sepeda roda dua. But that’s not really the point. Bagi saya, lagu ini punya kekuatan ajaib. Sangaaaaaat ajaib.

Mungkin suatu hari nanti ketika saya sudah menjadi salah satu orang yang berguna dan bisa membantu banyak orang, bermanfaat dan menginspirasi, seorang wartawan akan datang, lalu bertanya “Jadi, bagaimana cara Anda untuk meningkatkan motivasi untuk melanjutkan apa yang Anda kerjakan? Saat seolah-olah semesta tidak mendukung anda, Isti Bani?”
Saya tidak akan langsung menjawab pertanyaan itu. Untuk mendramatisir suasana, mungkin saya akan menatap kejauhan, doing what people would interpret as menerawang-masa-depan atau mengenang-masa-lalu thingy.
Setelah beberapa detik melamun yang direncanakan itu, saya akan tersenyum sedikit untuk memberi kesan syahdu, lalu akan menjawab sambil menahan tawa kecil, “Biasanya saya akan mendengarkan sebuah lagu.”
Nah, wartawan yang penasaran itu akan bertanya lagi, mengharapkan saya menyebut sebuah judul lagu yang manis, “Lagu apa tepatnya?”
Nah, I will look her/him in the eyes, and said it, whisper, romantically. “Ain’t My Bitch – Metallica.”

….
….
….

Pause beberapa detik. Saya mungkin akan menahan tawa melihat reaksi apapun dari wartawan itu. Sudah dapat ditebak pertanyaan berikutnya adalah mengapa bisa lagu itu menjadi penyemangat saya.

itu yang di gelas papa het dan om dave bukan beer kok, tapi teh manis~
Nah ini kan Papa Het sama temen-temennya pulang tour, tapi ngantuk. Jadi aja seblay mukanya.

LIAT PAPA AKU! kalau kata banci salon mah gini : "ih cakrabirawa." artinya kira-kira: "cakep banget :("

Kemudian saya akan menghabiskan kira-kira 1 sks atau 50 menit untuk menjelaskan pada wartawan imajiner di kepala saya barusan, bahwa metallica have been the music of my life… since I was in the elementary school. And yes, that song… ain't my bitch selalu menjadi penyemangat saya.
Saya selalu berimajinasi bahwa James Hetfield sebenarnya adalah ayah saya. Karena urusan Federasi metal internasional, saya harus dijauhkan dari papa (-imajiner) saya itu, karena bisa saja musuh-musuh dan saingan Papa Het di dunia metalhead akan menggunakan saya—disini berperan sebagai gadis manis kecil fragile—sebagai media untuk menghancurkan karir Papa Het yang gemilang. Bhahahahahaha.

Nah, setiap saya sedih, males mengerjakan tugas kuliah, or what so ever they call not in the mood, or PMS thingy, saya akan mendengarkan lagu ini. dengan durasi 05:04 kekuatan ajaibnya akan bekerja, di lagu ini saya merasakan kalau Papa Het teases me for being coward, useless,… and so somehow —in some twisted way work of my brain’s cell—I interpret this song like this:

Headstrong = neng, kamu teh kan keras kepala…

What's wrong? = kenapa atuh sekarang nyerah?

I've already heard this song before = kayaknya kamu udah pernah deh menghadapi yang lebih dari ini.

You've arrived, but now it's time = nah jadi, mana semangatnyaaaa? *teriak ala papa james*

To kiss your ass good-bye = masalah gitu doang mah lah neng, dalam satu kedip juga selesai. Hadapi, neng~ hadapi dengan kepala dingin!

And now it's time to kiss your ass good-bye = ayo semangat dan jadi last man standing, neng!



Lalu setiap di akhir lagu, sebelum melodi akhir, Papa Het teriak gini, “Aint my~ my~ my~ bitch!” Di telinga saya kedengerannya kaya gini: “neng, anak Papa mah gak gitu ah! anak Papa mah survival!”
Meskipun Papa Het semacam Bang Toyib soalnya gak pulang-pulang, sudah gak kehitung lagi berapa kali lebaran, tapi saya sebagai his (imaginary) daughter akan selalu wish him all the best. Berdoa terus sama Tuhan yang Maha Romantis kalau suatu hari nanti ada keajaiban dari langit yang bisa membawa Papa Het kembali pulang dan saya bisa nangis di venue pas doi dan om-om personil metallica yang lain mulai intro lagu Nothing Else Matter.
Banjir air mata pas verse. What a sweet reunion. :)))


p.s: :| yea, you may think I am kind of odd, having some odd thinking, odd believe. tapi yang penting kan, So close no matter how far ~ Couldn't be much more from the heart ~ Forever trust in who we are~ And nothing else matters~  HAHAHAHA!
p.ss: thank you, dear Papa Het. Ayah Imajiner yang melengkapi pelajaran yang diberikan oleh Ayah biologis saya. Menunjukan kepada saya jalan mana yang seharusnya tidak saya tempuh. Atau jalan mana yang harus saya tempuh. Terimakasih untuk semua pelajaran melalui lirik lagunya. Terimakasih telah mengingatkan pada saya, untuk belajar memafkan diri sendiri dan mengingatkan kalau saya tidak mungkin tersesat jika tidak tahu jalan mana yang saya tuju.

Friday, 29 June 2012

Kekayaan Nusantara : Kopi




                 Saya menulis ini tanpa kopi. Kopi saya sudah habis, tinggal menyisakan dedaknya saja. Dan saya belum ada niatan untuk menyeduh kopi toraja arabika persediaan dirumah lagi. Mungkin karena saya sudah minum espresso hari ini, dan jantung saya berdegup lebih cepat dari biasanya. Oke, mari kita mulai dengan sedikit serius.
                Ketika sebuah pertanyaan dilemparkan pada saya, “Menurut kamu, yang paling Indonesia itu, apa?”. Maka yang pertama kali terlintas dikepala saya adalah kopi. Kenapa kopi? Em… Indonesia adalah negara kepulauan terbesar didunia, dengan jumlah pulau yang tercatat sebanyak 13.487.  Terletak diantara dua benua dan dua samudera menjadikan Indonesia tempat yang sangat potensial. Potensial untuk berbagai hal. Salah satunya untuk menanam kopi. Bahkan dari kedua spesies yang paling terkenal, yaitu arabika dan robusta. Dengan kondisi Indonesia yang beriklim tropis dan berbukit kopi tumbuh dengan subur dan menghasilkan varietas yang tidak bisa dianggap remeh kualitasnya.
                Dari Sabang sampai Merauke tersebar jenis-jenis kopi yang rasanya sangat khas. Saya tidak akan langsung membahas kopi luwak yang saat ini sangat terkenal dimana-mana. Rasa-rasanya jangan mengaku peminum kopi yang kekinian jika belum mencoba kopi luwak yang harganya lebih mahal jika dibandingkan dengan kopi lain.
                Saya beberapa kali bertamasya, keliling Indonesia. Tidak secara langsung, tapi dari kopi-kopi khas dari pulau-pulau Indonesia yang saya dapatkan dari kerabat atau teman yang mengetahui kegemaran saya terhadap kopi. Pertama, dari pulau Sumatera saja, ada kopi Mandailing, Lintong dan Gayo. Saya sangat suka kopi Gayo. Diseduh dengan tambahan gula merah. Membayangkan aromanya saja saya sudah tersenyum. Entah mengapa kopi gayo mengingatkan saya pada wangi tanah pasca hujan.  Secara ajaib sangat romantis. Lalu di pulau jawa, terkenal dengan kopi jawa atau di mancanegara mungkin kopi java. Salah satu pengolah kopi jawa favorit saya: Kopi Banceuy. Wah…. Menghirup aroma kopi robusta banceuy itu seperti curi hirup wangi surga. Atau masuk ke mesin waktu dan minum kopi dijaman kolonial Belanda dari beranda perpustakaan milik Gubernur Batavia.
                 Ada satu jenis kopi jawa yang belum pernah saya coba. Yaitu Kopi Lanang. Lanang berarti pria, dan menurut kabar yang tersebar diudara, kopi lanang bisa meningkatan vitalitas pria.  Nah, kira-kira itu adalah alasan mengapa saya selalu mengurungkan niat untuk mencoba kopi lanang. Karena saya enggan untuk meningkatkan vitalitas saya, di…. Ya you know exactly what I mean, right? :|
                Maju sedikit ke pulau bali dan sekitarnya, ada Kopi Bali atau kopi kintamani. Kopi yang tumbuh di Bali rata-rata spesies arabika. Entah kenapa kopi dari spesies arabika rata-rata mengingatkan saya pada tanah. Tapi kopi kintamani wanginya lebih menyerupai pada buah-buahan tropis. Menyeduh kopi kintamani rasanya sangat hangat, dan mengingatkan saya pada opini seorang warga negara Perancis  rekan kerja kerabat saya, yang berkomentar: “Indonesia, where the people always nice and friendly.” Itu pula yang saya rasakan saat meminum kopi kintamani, rasa-rasanya seperti keramahan tuan rumah yang tidak boleh disia-siakan.
                 Lalu, saya akan melompat ke Bumi Cendrawasih, Papua. Papua menghasilkan kopi yang lebih dikenal dengan nama kopi wamena. Meskipun saya lebih menyukai spesies robusta jika dibandingkan dengan arabika, harus saya akui, kopi wamena arabika wanginya sangat khas, dan after tastenya lebih manis. Minum kopi wamena rasa-rasanya seperti menikmati kecantikan paras perempuan muda.
                Sepulang dari Papua, saya akan singgah di Sulawesi. Sudah jelas kan, sebagai peminum kopi bagaimana mungkin saya tidak menyebut tana toraja sebagai produsen kopi berkualitas yang tidak bisa dipandang sebelah mata jika dibandingkan dengan kopi-kopi dari pulau lain. Robustanya sangat menggoda iman. Wangi sekali. Menyeduhnya mengingatkan saya pada hutan hujan. Hutan hijau dan tenang yang merupakan produsen oksigen dan penyerap monoksida demi kelangsungan hidup manusia, yang notabene adalah virus terbesar dan inang paling rakus yang ada di bumi.
                Berbicara soal tenang, kopi memicu produksi dopamine. Dopamine adalah neotransmitter yang mempunyai peran mengatur emosi dan mood. Jadi rasanya wajar saja pasca kopi, saya merasa lebih humoris dan tepat guna.
                Kalau ditelaah lebih jauh, kontribusi kopi di Indonesia bukan hanya membuat masyarakatnya menjadi lebih humoris dan produktif. Tapi kopi adalah sebuah komoditas yang sangat menjanjikan. Celah usaha yang sangat manis. Dengan satu-satunya produsen kopi luwak di dunia, (oke, akhirnya saya membahas kopi luwak lebih jauh K), dengan produksi yang unik karena membutuhkan kontribusi dari Luwak yang memakan biji kopinya terlebih dahulu. Saya pernah mencoba kopi luwak dua kali. Dirumah seorang teman yang secara histeris memberi kabar  pada saya, bahwa dia dikirimi kopi luwak. Oleh karena itu, saya dijamu dirumahnya. Untuk minum kopi. Lalu setelah saya mencobanya….. menurut saya, rasa kopi luwak itu manis. Selesai. Tidak ada deskripsi lebih lanjut. Dan percobaan yang kedua pun begitu. 
       Jika suatu hari saya terkenal, dan dalam sebuah kesempatan diwawancarai mengenai kopi, “Jadi, bagaimana pendapat anda soal kopi luwak, Isti Bani?”
 Saya akan menjawab, “Enak.”
Lalu mungkin dia akan bertanya lagi, “Itu saja?”
Saya akan memasang pose the thinker, lalu berkata dengan serius, “Manis.”
Kemudian jurnalis tersebut akan mengalihkan topik kopi luwak itu ke hal lain yang lebih penting mungkin politik dunia, atau album kolaborasi metallica dengan lou reed.
Er.. saya meracau lagi ya? Oke kembali ke topik awal. Tadi apa? Komoditas ya. Kopi menjadi komoditas yang menjanjikan. Menurut berita, ekspor kopi luwak dari Indonesia menyebar hingga 18 negara. Dengan harga yang tidak main-main. Juni 2012 tercatat bahwa harga kopi luwak mencapai Rp. 7.000.000,00/kg-nya. Dan jenis kopi Indonesia lain yang juga di ekspor ke luar negeri, dengan harga yang relative stabil dari spesies robusta, dan pergerakan harga yang lebih signifikan dari spesies arabika. Bertahan di $ 6-7/kg.
                Oleh karena itu terjadi pergeseran makna kopi dan ngopi itu sendiri di Indonesia. Kopi bukan hanya biji yang dibakar, digiling lalu diseduh. Kopi menjadi sebuah ladang usaha dan salah satu faktor pembangun gengsi. Bagaimana masyarakat Indonesia, dari mulai yang muda hingga yang tua, sangat gemar untuk menghabiskan waktu berlama-lama di warung kopi, dan memesan variasi kopi yang beraneka ragam. Kopi tubruk, espresso, longblack, dan berbagai macam jenis kopi manis yang saya tidak terlalu hafal jenisnya, karena saya kurang suka kopi dingin dengan creamer, foam, caramel, cokelat, es krim, dan entah dicampur apa lagi.
                Sering kali saya melihat peminum kopi yang kemudian gaya-gayaan dan posting foto yang dipesannya dan lalu ber-twitpic atau ber-instagram ria supaya seluruh dunia tahu dia sedang minum apa. Sungguh menyenangkan melihat apa yang mereka pesan, apa lagi sekarang banyak yang menyebutkan bahwa jenis kopi apa yang kamu pesan menggambarkan kepribadianmu.
                Jadi, kopi mempengaruhi apa saja? Mood, produktivitas, vitalistas, finansial, style, dan kepribadian. Kurang lengkap apa lagi coba? Dan Indonesia negara yang sangat kaya dengan banyak hal. Salah satunya kaya akan kopi. Bisa dibilang, surganya kopi.
                 Mari kita maksimalkan semua potensi yang ada di kopi. Supaya seluruh dunia tahu, kalau kopi Indonesia itu rasanya khas, bukan hanya kopi luwak saja. YUK, biar merasakan yang #palingIndonesia, kita seduh kopi toraja kalosi arabikanya lagi :)