Tidur baginya adalah sebuah tempat
teraman yang bisa dia singgahi setelah seharian berlari di lintasan semesta
yang melelahkan. Perjalanannya menuju tidur bukan perkara sepele, sebelum tidur
dia harus melewati sebuah labirin dengan dinding tanaman mawar merah yang subur
penuh duri. Di labirin itu ada sebuah pola berulang, tapi kepalanya yang kecil
dan menyedihkan kerap gagal dalam mengingat kembali cara tercepat dan paling
sedikit resikonya menuju tempat di mana dia biasa tidur. Tidak jarang dia
datang dengan lengan penuh luka karena tergores duri mawar. Ah masih untung
baru lengan, bagaimana hatinya? Apa tergores juga? Hm. Jangan tanya (jangan
ditanya karena aku tidak tahu pasti kondisi hatinya).
![]() |
Labirin dengan dinding mawar merah berduri. |
Begitulah. Dia kerap datang ke
tempat tidurnya dengan luka yang masih mengeluarkan beberapa mili darah segar
karena tergores duri mawar merah. Sebelum terlelap, dia kerap meringis karena
irisan duri mawar merah itu. Meringis……. jika lukanya banyak, atau luka lamanya
tergores luka baru, maka dia kemungkinan besar akan menangis. Sudah biasa melihatnya berjuang
sebelum tidur. Meskipun di pagi hari dia tidak pernah mengingat detail
perjuangannya melalui labirin mawar merah berduri yang dia lalui setiap malam. Dia
hanya akan berkata, “sesungguhnya aku sedikit takut pada sesuatu yang tertidur
di dalam diriku. Terkadang dia memintaku untuk menjerit atau menakut-nakutiku
dengan sebuah kisah dongeng kelabu dari masa lalu. Terkadang juga jika aku
lelah dia berhasil menemukan sebuah pintu ke taman mimpi di mana aku biasa
duduk di antara bawah pohon rindang sambil bersantai makan roti gandum. Jika dia
berhasil menemukan pintu masuk ke taman mimpiku, maka cuaca akan segera mendung
dan langit berhiaskan petir. Dia tahu aku takut petir."
Hening. Jadi, pertanyaannya adalah, apa
yang ada di sana? Apa yang tertidur di dalam dirinya? Bagaimana bisa tidurnya
berarti kesempatan bagi makhluk itu merangsek bangun dan menggapai ke lapisan
sadarnya? Bagaimana bisa dia menemukan cara untuk itu? Padahal ketika tidur
semuanya gelap. Bagaimana bisa dia menemukan jalannya tanpa cahaya sedikitpun? Apa karena dia dibesarkan dalam kegelapan, jadi dia tidak butuh cahaya untuk berjalan? Jadi apa keinginan makhluk
itu? Kenapa makhluk itu kerap datang? Apa yang harus dilakukannya? Apa dia harus berdamai? Berdamai dengan apa? Berdamai
dengan kegelapan? Bagaimana caranya?
Bagaimana?
No comments:
Post a Comment