Jadi
begini ceritanya… Ini adalah ujung simpul dari temali kusut yang rata-rata
dibahas oleh teman-teman saya saat berbincang, bercerita, sharing atau…..
curhat. Saya juga sebenarnya agak bingung sih. Komitmen itu apa. Oke. Mari kita
buka kamus besar bahasa Indonesia.
Dia bilang:
ko·mit·men n perjanjian
(keterikatan) untuk melakukan sesuatu.
Saya akan coba untuk urai lagi.
Keterikatan. Kata dasarnya ikat. Keterikatan,
dalam persepsi saya, artinya suatu ketidaksengajaan yang berubah menjadi adiksi.
Berbahaya yah =))
Komitmen, pertama dia terikat, lalu
akhirnya ada perjanjian tertentu. Kyaaa. Ada term of condition-nya. Harus
disepakati bersama berarti. Tapi terkadang banyak orang yang langsung main
checklist si “I’ve read the term of condition” tanpa benar-benar di read, lalu
dengan terburu-buru dan merasa sanggup untuk memenuhi ‘perjanjian’ yang bahkan
mereka tidak tahu isinya apa. Lalu berujung pada common bullshit. Jadi wajar
saja menurut saya banyak pasangan, (atau saya lebih suka menyebutnya partner).
Bertengkar untuk hal-hal yang sifatnya kecil. Protes untuk sesuatu yang
sebenarnya tidak perlu. Dan memperdebatkan hal-hal yang seharusnya bisa dibahas
dengan lebh tenang.
The thing is…. Mereka yang ragu,
karena adanya pengalaman kurang mengenakkan dimasa lalu pada akhirnya bertanya
pada saya. Isti bani. Yang menurut mereka bermasalah dengan komitmen, dan punya
intimacy issue :|
Berlebihan.
Lalu
terjadilah percakapan seperti ini pasca pembahasan hal-hal dimasa lalu (baca:
curhat):
X:
kamu.. akan menikah ga, ti?
I:
Akan. Dan akan menyenangkan.
X: aku
aja ga yakin. Kok kamu yakin gitu?
I:
haha, maksudnya apa.
X: kamu
kan takut komitmen.
I:
pffft….. bitch please.
Potongannya kira-kira begitu lah. Panjangnya saya enggan
untuk menjabarkannya lebih lanjut, karena ujungnya saya akan banyak tertawa.
Menertawakan diri sendiri, tentu saja. Mungkin dimata beberapa teman saya akan
terdengar naif dan klise. Tapi… entah mengapa saya memang yakin saya akan
bertemu dengan partner yang memenuhi hampir semua dari list di ideal type saya.
Lalu menjalani hidu sebagai partner yang menyenangkan dan tepat guna.
Mereka mungkin bilang mereka tidak yakin akan menemukan
pasangan yang tepat, lalu saya akan berasumsi bahwa mereka tidak yakin akan
menemukannya karena mereka sendiri tidak yakin dengan apa yang mereka cari.
Sedangkan saya, rasanya saya cukup yakin. saya ingin
berakhir menghabiskan hidup dengan partner yang seperti apa. Mungkin. Mungkin
tidak akan berubah lagi. Atau mungkin berubah. Tergantung situasi. Saya kan
anak perempuan situasional. Selalu berusaha untuk beradaptasi, atau memaksa
lingkungan untuk beradaptasi dengan saya. Jadi, mungkin list di ideal type saya
akan berubah seiring situasi, atau situasinya yang berubah. Kita tidak pernah
tahu kan. Atau mungkin bahkan dia, ideal type saya ini sedang membaca tulisan
saya yang kurang jelas ini. Hahahahaha..
Jadi ideal type saya sedikit banyak berubah sejak
pembahasan kita terakhir disini mengenai hal itu, sekitar satu tahun yang lalu.
Yah satu tahun lebih lah.
Saya rasa sekarang banyak yang berubah, saya pun berubah.
Dalam beberapa hal saya menjadi lebih dewasa dan dibeberapa hal lain saya jadi
lebih santai. Hubungan saya dengan oka-san juga lebih manis. Dan banyak ideal
type saya pada akhirnya tersublimasi juga dengan ideal type oka-san. Santai.
Yang penting tepat guna.
Actually, beberapa dari list ideal type itu sebenernya
adalah hal-hal yang ga masuk akal. Hal-hal sederhana yang secara unconscious
membuat saya tersenyum. Hal-hal mendasar, atau detail-detail kecil.
Seperti…
- Mau cuci piring sebelum tidur
- Mengerti dongeng
- Bukan eskapis
- Golongan darahnya O atau AB
- Bertoleransi dengan dosis kopi saya
- Suaranya enak didengar
- Banyak tertawa
….
….
….
And so on.
Masih banyak hal-hal kecil lain. Beberapa masih sama
seperti saat saya duduk di bangku SMA :)
Satu lagi, mungkin karena saya adalah seorang aquarius,
saya sangat…. Membutuhkan kebebasan, independensi. Biarkan saya memiliki
otoritas. Dalam berhubungan pun saya tetap membutuhkan hal ini. Tapi percaya,
independensi dan otoritas yang saya punya tidak akan membuat saya berlari,
pergi, atau mendominasi. Saya hanya butuh sedikit jarak untuk bernafas. To keep
things on my own.
Partner yang bisa menjadi sahabat yang baik adalah hal yang
sangat penting juga. Buat saya, mereka yang berjalan di jalan sebelah kananlah
yang seharusnya menyebrang ke sebelah kiri. Bukan dari kiri, menyebrang ke
kanan. Berbahaya, jalurnya beda, aturannya juga beda :|
"To have a boyfriend with boy
friend’s materials."
Er.. kira-kira begitu.
yang bisa diajak berbagi lirik lagu i will follow you into the dark :)
yang bisa diajak berbagi lirik lagu i will follow you into the dark :)
Okay. nuff said i guess.
see you :)
No comments:
Post a Comment