Thursday 31 May 2012

FAQ : who are you?


Ini adalah pertanyaan-pertanyaan yang mungkin bisa membantu kamu menemukan tujuan hidup kamu…

1.       Apa yang membuat kamu tersenyum? (aktivitas, event, hobi, orang-orang, proyek, dll)
Hm…. Aktivitas. Saya banyak tersenyum ketika ngopi (klise). Tapi serius deh. Saya jadi pribadi yang lebih menyenangkan pasca kopi. Saya suka acara pameran, gig kecil yang menyenangkan. Saya suka mengobrol lama-lama di taman belakang sambil ngopi. Berbincang tentang apa saja. Saya suka merayakan sesuatu, merencanakan merayakan sesuatu. Saya suka baca. Saya suka menulis. Saya suka dongeng, saya suka mitos. Menggambar ketika depressive, dan jalan kaki ketika merasa begitu sendirian. Saya suka orang-orang yang santai dan menyenangkan. Berpikir progressive tapi ngga terburu-buru dan tetap berpandangan terbuka.

2.     Apa hal yang paling kamu suka lakukan di masa lalu? Bagaimana dengan sekarang?
Dulu saya paling suka pergi latihan teater. Itu sekitar delapan taun atau sepuluh tahun lalu, hehe. Berteriak dan bermain peran menjadi orang lain. Sejenak keluar dari diri sendiri dan bertransformasi. Kalau sekarang saya udah ngga main teater lagi. Berusaha untuk menulis naskahnya, dan pergi nonton teater kalau ada kesempatan. Remembering the good old time :) *sob*

3.       Kegiatan apa yang membuat kamu lupa waktu?
Er…. Jelas-jelas. Membaca. Saya lupa waktu kalau udah pegang buku. Bisa sangat menyebalkan karena jadi lupa makan dan tidur. Dan lupa bales sms hahahaha. Itu kalau bukunya menyenangkan tentu saja. Saya juga lupa waktu kalau udah pergi ngobrol di coffeeshop atau coffee and library sama orang yang menyenangkan. Orang menyenangkan versi saya beragam.

4.       Apa yang membuat kamu merasa hebat?
Hmmm pertanyaannya rancu kalau di translate ke bahasa Indonesia. Kesannya jadi narsis kalau saya jawab. Hahahaha. This is the real question: “what makes you feel great about yourself?”
Jawabannya ada beberapa. Saya mampu mengontrol emosi saya. Sumbu saya panjang, atau dalam kata lain, ngga gampang tersulut emosi. Untuk ukuran perempuan yang distereotipkan emosional, saya terhitung logis dan objektif. Dalam masalah yang menyangkut diri sendiri pun saya cenderung detach dari emosi dan berdikap seobjektif mungkin. Saya sociable walaupun sarkatis dan terkadang cuek. Tapi saya bisa jadi sangat peduli. Saya mandiri (oke, mungkin beberapa bakal teriak, “Ti, kamu manja!!! Ga sadar diri!”) hehe, defense: saya manja sama orang-orang tertentu :p

5.       Siapa yang menginspirasi kamu? (keluarga, teman, penulis, artist, siapa aja)
Maybe sounds cliché, tapi yang paling mengispirasi saya ya oka-san. Ibu saya keren parah :). Dia perempuan termandiri, terkuat, tersabar, dan ter-woles yang saya kenal. Memang di beberapa point dia ga woles dan begitu terburu-buru. Dengan pola yang kadang menurut saya konvensional, tapi da gimana lagi. Memang gitu, itu bawaan generasi. Tapi ibu sabar banget (punya anak macam saya dan kaka saya), tapi still breathing. Alhamdulillah.
Hm… saya ngga terlalu fanatic sama orang lain, tapi saya mengagumi kegigihan pramoedya ananta toer, dan dewi lestari. Atau kerandoman roadh dahl, dan kelembutan H.C Anderson. Dan ke-quirky-an Tim Burton. Dia ga peduli orang mau bilang apa, yang penting dia berkarya.

6.       Apa bakat kamu?
Err… the question was: “what are you naturally good at?”. Honestly, what am I naturally good at is sleeping in no proper time. Hahahhaha. Tapi…. Mungkin bakat saya secara natural adalah bicara. Hehe. art of conversation. Gitu kira kira. Linguistic lah istilahnya. Saya rasa saya bagus secara verbal maupun nonverbal. Tapi mungkin verbal saya bias sama sarkatis saya,jadi kadang ga enak didenger. Padahal itu sarkas Cuma bercanda. Apalagi kadang saya suka berdebat yang ga jelas, pointless, hanya karena saya pikir itu lucu. Atau saya melakukan itu untuk teasing. Hehe. Maap :D
Saya ga main musik, dan ga jago olahraga. Saya Cuma bersepeda, itupun jarang-jarang. And most of the time, running. Berlari. Dari kenyataan. Hahahahaha. No, no seriously.
Mungkin I’m good at organizing and planning things. *angkat kerah baju, feels like a boss.*

7.       What do people typically ask you for help in?
Udah desperate dan memutuskan buat berheti mentranslate pertanyaan-pertanyaan. Biasanya….. orang meminta bantuan saya untuk perkerjaan-pekerjaan yang membutuhkan kreativitas dan perencanaan, seperti: mengurus atau merencanakan sebuah acara. atau memilihkan kado yang tepat untuk orang yang tepat. merencanakan sebuah kejutan, ide apa yang bagus. Menulis. Atau arrange things. Dan… ofcourse mereka minta dibacain tarot (errr..)

8.       If you had to teach something, what would you teach?
Hm…. Saya akan mengajar… mata pelajaran… apresiasi. Kalaupun ada mata pelajaran atau matakuliah macam itu. saya ingin membawa orang-orang untuk berjalan, dan melihat sisi baik disetiap hal. What the good thing in everything. Dalam masalah, dalam ketidakteraturan. Dan lain-lain. Pergi nonton film, lalu mendiskusikan filmnya sambil tertawa atau menangis. Pergi ke pameran dan menginterpretasikannya sendiri. Pergi ke konser, teater, dan melihat refleksi diri sendiri ada diatas panggung. Menghargai hal-hal kecil dan berkembang dari sana. Mungkin saya ingin mengajarkan itu.

9.       What would you regret not fully doing, being or having in your life?
Saya menyesal saya berhenti main teater ketika smp dengan alesan di sekolah ngga ada ekskur teater. Lame banget. Dan saya juga menyesal saya berhenti main basket, dengan alesan nenek khawatir saya jatuh pasca operasi. Oleh karena itu, sekarang saya akan mensubtitusinya. Saya akan menulis dengan serius. Dan belajar dengan serius juga. Karena mungkin saya akan sangat menyesal kalau saya berhenti menulis. Katarsis dimana lagi, bro? bahaya.

10.    You are now 90 years old. Sitting on a rocking chair outside your porch. You can feel the spring breeze gently brushing against your face. You are blissful and happy, and are pleased with the wonderful life you’ve been blessed with. Looking back at your life and all that you’ve achieved and acquired, all the relationships you’ve developed, what matters to you most? List them out.

  •     My family. (especially oka san and abim)
  •     My friends
  •     Love ones
  •     Intellectual status
  •     Quality in what I’ve take a part in
  •     Recognition (people’s respect)
  •     Economic security

11.    What are your deepest values? Select 3 to 6 and prioritize the words in order of importance to you.

  •     Creativity
  •     Independence
  •     Power and authority
  •     Security
  •     Close relationships
  •     Knowledge
In order of importance: independence, security and knowledge.

12.    What were some challenges, difficulties and hardships you’ve oversome or are in the process of overcoming? How did you do it?
        Pertanyaannya sama pertanyaan praktikum interview yang dibuat sama anak-anak yang ngambil topik efikasi diri alias self efficacy. Hmm lemme think. Difficulties….. apa yah? Bingung. Jadi gini ceritanya…. Em… tetep bingung. Saya bukan tipe orang yang berpikir kesulitan adalah kesulitan. Ibaratnya kesulitan adalah jarak. Ya kalau tingkat kesulitannya tinggi, berarti itu jaraknya jauh. Kalau jauh ya udah, santai aja. Terus jalan. Suatu hari nanti akan sampai. Tujuan kan Cuma check point. Ketika kita sampai ke tujuan itu, aka nada tujuan lain. Dan kalau ngga sampai pun, tetap akan ada hal yang kita peroleh. Jadi? Bagaimana saya melakukannya? Santai. Carry on. Keep walking.

13.    What causes do you strongly believe in? connect with?
     Pertanyaan yang susah. Apa yang saya percayai?  Dengan sungguh-sungguh…. Hm…. Rese nih list pertanyaan. Bikin mikir. Makin lama makin susah pula. Apa ya. Hm……….. kepercayaan saya. Ilmu yang sedang saya pelajari. Apa lagi? Paling itu, value yang saya tulis di nomer 11.

14.    If you could get a message across to large group of people. Who would those people be? What would your message be?
     Ofcourse they would be young folks. Hahaha. Dan pesan saya mungkin akan : “SANTAI, BACA DULU, BRAY”. Maksud saya baca bukan cuma buku loh. Ya bagus sih buku. Tapi maksud saya disini, sebagai generasi selanjutnya, next generation di era postmodernisme ini….. kita harus pinter baca. Baca kode, situasi, kondisi, keadaan situasional sebelum mengambil sebuah keputusan dan kesimpulan. Please people, misinterpretation could ruin people’s life. Jadi? Santai. Jangan terburu emosi. Coba dianalisis secara lebih komprehensif… (cieeeeeee.) :| :| :|

15.    Given your talents, passions, and values. How could you use these resources to serve, to help, to contribute?
I’m kinda waiting this question. Saya akan belajar dengan lebih rajin. Lebih sering baca pemikiran orang-orang hebat. lalu berusaha dengan giat, keras, tekun, untuk menjadi seorang ilmuwan psikologi (mari amiinkan doa saya hehe), sekaligus psikolog yang tepat guna dan peka terhadap isu-isu social. Mampu untuk mendengarkan-memahami-dan berjuang untuk perubahan. Perubahan ke arah mana isti? Kearah yang lebih baik tentu saja :) (meskipun baik atau tidaknya itu tergantung pemahaman dan persepsi masing masing (er, i hate this statement) individu. Tapi, mari berusaha terus untuk menjadi pribadi yang mandiri dan bisa membantu orang lain menjadi mandiri. #tsaaaaaaaah #sokbetul.

p.s: saya nulis ini beberapa hari. pertanyaan 1-10 sambil ngopi. 11-15 ngga distimulus kafein. dijawab sambil hening di kamar. mencoba serius, tapi nampak ga begitu berhasil.
p.ss: laporan praktikum interview udah selesai. (tapi belum tau revisi apa ngga).
p.sss: katanya, kalau kesel simpen dipohon. biar ngga jadi psikosomatis, lalu migrain.
p.ssss: alhamdulillah :) 
p.sssss: bentar, bani refill cangkir kopi dulu.

No comments:

Post a Comment