Friday 25 December 2009

lone ballad

i see the sign but refuse to walk to the way it direct.
known the way but still lost.
someone says that, it is not about right or wrong.
dia bilang saya harus berhenti memainkan peran itu.
tapi saya malah jadi bingung.
peran yang mana?
semuanya selalu terunut ke satu titik yang mau saya hapus dari jaman kapan.
sesuatu yg saya berusaha untuk hapus sekuat tenaga, tapi juga saya pertahankan dengan sisa-sisa energi yang ada.
dia bilang apa yang saya lakukan itu cuma suicide trial.
wah dan saya malah makin kaget campur bingung.
orang saya yakin ko apa yang saya lakuin itu kayak relawan bencana alam.
mulia.
tapi dia bilang saya menutup telinga saya dari kata hati.
rumornya kata hati itu bakal tetep kedengeran walaupun kita pakai penyumbat telinga paling mutakhir.
dan dia juga bilang kalau kita menolak mendengar kata hati itu sama aja kayak menolak percaya kalau siti maryam itu hamil tanpa perlu inseminasi.
oke itu analogi yang berlebihan.
tapi ujungnya saya sadar juga kalau saya menipu diri sendiri.
and i thought i was good on that.
but hell, i was wrong.
jadi saya berjalan sendiri diatas tali yang menjembatani dua jurang.
gila, itu buruk.
jatuh mati,
selamat kesepian.
diam diatas tali seumur hidup vertigo.
its a dead end.
dia bilang semua pasti ada jalan keluarnya.
tapi saya belum liat tuh exit sign-nya.
dia bilang setelah hujan badai ada pelangi.
tapi cukup deh sama apa yang dia bilang.
sekarang saya mau menikmati lagi aja deh.
charlie bilang life's never been sweeter.
and i guess he's right.
saya yang selama ini menutup mata mau koprol aja deh.
supaya bisa melihat dari perspektif yanga berbeda.
confusius bilang wherever you go, go with all your heart.
dan dia bilang saya harus jujur.
hm cukup dengan apa yang dia bilang.
cause maybe actually the one who said all those things isn't real.
mungkin itu cuma imaginary friend.
saya gila?
karena dia?
atau karena orang yang dia tatap sampai gila?
atau orang yang orang itu tatap sampai pecah menjadi kepingan menyedihkan?
atau...
cukup deh.
i am in the middle of nowhere, kata saya pada diri saya.
dan dia bilang, hey you, is it nowhere, or now here?
saya diam.
dan bumi juga diam.
getarannya berhenti.
i guess the one who said it right.
its now here, not nowhere.
wah percakapan dengan sosok yang unknown ternyata bisa eye opening juga ya.

No comments:

Post a Comment