Monday 13 August 2012

Ain't My Bitch


Halo, homo sapiens~
Jadi hari ini saya akan menulis lagi untuk #30haripersonalsoundtrack. Nggak sepenuhnya 30 hari berturut-turut juga sebenernya, tapi gak apa-apa lah ya. Yang penting kan niatnya.
Hohoho. This is the real soundtrack of my life.

Lagu ini adalah track pertama dari album Load yang dirilis tahun 1996. Berarti pas album ini dirilis, mungkin saya baru belajar naik sepeda roda dua. But that’s not really the point. Bagi saya, lagu ini punya kekuatan ajaib. Sangaaaaaat ajaib.

Mungkin suatu hari nanti ketika saya sudah menjadi salah satu orang yang berguna dan bisa membantu banyak orang, bermanfaat dan menginspirasi, seorang wartawan akan datang, lalu bertanya “Jadi, bagaimana cara Anda untuk meningkatkan motivasi untuk melanjutkan apa yang Anda kerjakan? Saat seolah-olah semesta tidak mendukung anda, Isti Bani?”
Saya tidak akan langsung menjawab pertanyaan itu. Untuk mendramatisir suasana, mungkin saya akan menatap kejauhan, doing what people would interpret as menerawang-masa-depan atau mengenang-masa-lalu thingy.
Setelah beberapa detik melamun yang direncanakan itu, saya akan tersenyum sedikit untuk memberi kesan syahdu, lalu akan menjawab sambil menahan tawa kecil, “Biasanya saya akan mendengarkan sebuah lagu.”
Nah, wartawan yang penasaran itu akan bertanya lagi, mengharapkan saya menyebut sebuah judul lagu yang manis, “Lagu apa tepatnya?”
Nah, I will look her/him in the eyes, and said it, whisper, romantically. “Ain’t My Bitch – Metallica.”

….
….
….

Pause beberapa detik. Saya mungkin akan menahan tawa melihat reaksi apapun dari wartawan itu. Sudah dapat ditebak pertanyaan berikutnya adalah mengapa bisa lagu itu menjadi penyemangat saya.

itu yang di gelas papa het dan om dave bukan beer kok, tapi teh manis~
Nah ini kan Papa Het sama temen-temennya pulang tour, tapi ngantuk. Jadi aja seblay mukanya.

LIAT PAPA AKU! kalau kata banci salon mah gini : "ih cakrabirawa." artinya kira-kira: "cakep banget :("

Kemudian saya akan menghabiskan kira-kira 1 sks atau 50 menit untuk menjelaskan pada wartawan imajiner di kepala saya barusan, bahwa metallica have been the music of my life… since I was in the elementary school. And yes, that song… ain't my bitch selalu menjadi penyemangat saya.
Saya selalu berimajinasi bahwa James Hetfield sebenarnya adalah ayah saya. Karena urusan Federasi metal internasional, saya harus dijauhkan dari papa (-imajiner) saya itu, karena bisa saja musuh-musuh dan saingan Papa Het di dunia metalhead akan menggunakan saya—disini berperan sebagai gadis manis kecil fragile—sebagai media untuk menghancurkan karir Papa Het yang gemilang. Bhahahahahaha.

Nah, setiap saya sedih, males mengerjakan tugas kuliah, or what so ever they call not in the mood, or PMS thingy, saya akan mendengarkan lagu ini. dengan durasi 05:04 kekuatan ajaibnya akan bekerja, di lagu ini saya merasakan kalau Papa Het teases me for being coward, useless,… and so somehow —in some twisted way work of my brain’s cell—I interpret this song like this:

Headstrong = neng, kamu teh kan keras kepala…

What's wrong? = kenapa atuh sekarang nyerah?

I've already heard this song before = kayaknya kamu udah pernah deh menghadapi yang lebih dari ini.

You've arrived, but now it's time = nah jadi, mana semangatnyaaaa? *teriak ala papa james*

To kiss your ass good-bye = masalah gitu doang mah lah neng, dalam satu kedip juga selesai. Hadapi, neng~ hadapi dengan kepala dingin!

And now it's time to kiss your ass good-bye = ayo semangat dan jadi last man standing, neng!



Lalu setiap di akhir lagu, sebelum melodi akhir, Papa Het teriak gini, “Aint my~ my~ my~ bitch!” Di telinga saya kedengerannya kaya gini: “neng, anak Papa mah gak gitu ah! anak Papa mah survival!”
Meskipun Papa Het semacam Bang Toyib soalnya gak pulang-pulang, sudah gak kehitung lagi berapa kali lebaran, tapi saya sebagai his (imaginary) daughter akan selalu wish him all the best. Berdoa terus sama Tuhan yang Maha Romantis kalau suatu hari nanti ada keajaiban dari langit yang bisa membawa Papa Het kembali pulang dan saya bisa nangis di venue pas doi dan om-om personil metallica yang lain mulai intro lagu Nothing Else Matter.
Banjir air mata pas verse. What a sweet reunion. :)))


p.s: :| yea, you may think I am kind of odd, having some odd thinking, odd believe. tapi yang penting kan, So close no matter how far ~ Couldn't be much more from the heart ~ Forever trust in who we are~ And nothing else matters~  HAHAHAHA!
p.ss: thank you, dear Papa Het. Ayah Imajiner yang melengkapi pelajaran yang diberikan oleh Ayah biologis saya. Menunjukan kepada saya jalan mana yang seharusnya tidak saya tempuh. Atau jalan mana yang harus saya tempuh. Terimakasih untuk semua pelajaran melalui lirik lagunya. Terimakasih telah mengingatkan pada saya, untuk belajar memafkan diri sendiri dan mengingatkan kalau saya tidak mungkin tersesat jika tidak tahu jalan mana yang saya tuju.